Perkembangan Majalah
A. Periode Kolonial
Ben Franklin merupakan orang pertama yang merencanakan akan merilis sebuah majalah pada masa kolonial yang berujudul General Magazine pada tahun 1741. Namun pada kenyataannya Andrew Bradford juga merencanakan akan merilis majalahnya yang berjudul American Magazine. Kedua
majalah ini cenderung berisikan tentang artikel politik dan ekonomi
yang ditujukan untuk pembaca yang cerdas. Namun kedua majalah ini tidak
bertahan lama karena adanya masalah keuangan. Pada tahun 1757 William
Bradford merilis American Magazine dan Monthly Chronicle,
dimana kedua majalah ini berisikan tentang artikel politik dan ekonomi
yang diselingi dengan artikel komedi. Namun semua majalah ini hanya
ditujukan untuk khalayak khusus, yaitu orang-orang yang terdidik,
terpelajar, dan khususnya orang-orang yang tinggal di perkotaan.
B. Setelah Masa Revolusi
Pada
masa ini majalah mulai populer pada awal abad ke 18 dan abad ke 19,
dimana majalah pada saat itu mengandung artikel dalam bidang politik dan
berita-berita yang sedang hangat, majalah pada masa ini ditujukan
kepada kaum elite yang terpelajar. Salah satu majalah yang cukup populer
pada masa ini yaitu Niles Weekly Register,
yang meliput tentang acara-acara yang ada pada masa itu, dan majalah
ini telah dibaca oleh hampir seluruh masyarakat di negara tersebut.
Salah satu majalah yang paling berpengaruh pada masa ini adalah Port Folio yang
diedit oleh Joseph Dennie. Meskipun artikel yang selalu ada dalam
setiap majalah adalah artikel politik, tetapi Dennie menyelinginya
dengan artikel perjalanan, ulasan mengenai sebuah teater, dan lelucon.
C. Era Penny Press
Tidak hanya surat kabar yang menggunakan penny press, majalah pun akhirnya menggunakan penny pers. Majalah Knickerbocker, Graham,s Magazine, dan Saturday Evening Post yang
semuanya terbit pada tahun 1820 dan 1840, namun majalah ini tidak hanya
untuk kaum pelajar yang melek huruf. Pada tahun 1850, Harper’s Monthly menjadi sebuah majalah yang yang cukup terkenal karena ilustrasinya mengenai perang sipil.
D. Keberhasilan Majalah
Majalah yang paling menarik pada masa ini adalah Ladies’ Home Journal, yang
dirilis oleh Cyrus Curtis pada tahun 1881. Penerbitan pertama majalah
ini memiliki 8 halaman, dimana majalah ini berisikan ilustrasi mengenai
cerita pendek, artikel mengenai pertumbuhan bunga, artikel mengenai
busana, anak-anak, sulaman, dan resep masakan. Curtis adalah orang
pertama yang menyadari sebuah potensi untuk periklanan nasional di
sebuah majalah.
E. Diantara Perang
Karena
kondisi ekonomi dan adanya perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh
Perang Dunia 1, majalah pun ikut berkembang selama Perang Dunia 1 ini.
Berikut adalah perkembangan yang terjadi di antara Perang Dunia I dan
Perang Dunia II adalah: (1) intisari, (2) majalah yang berisikan
isu-isu, dan (3) majalah bergambar. Contoh yang dapat diambil untuk
genre intisari adalah Reader’s Digest yang
diterbitkan pada tahun 1922. Walaupun majalah ini hanya mencetak ulang
artikel yang telah ada sebelumnya, tetapi majalah ini memiliki artikel
yang cukup ringkas dan diedit dengan sedemikian rupa sehingga dapat
dibaca segera oleh para pembaca.
F. Periode Pasca Perang
Majalah
pada periode pasca perang ini mencerminkan perusahaan penerbitan
menyakinkan bahwa cara untuk menjual majalah ini adalah dengan
mengkhususkannya. Adanya peningkatan waktu luang ini menyebabkan
tersedianya pasar untuk majalah olahraga seperti : Field and Stream, Sports Afield, Golf Digest, Popular Boating, dan Sports Illustrated. Ekspansi
yang cepat dari masyarakat kota dan gaya hidup masyarakat perkotaan
membuat lebih banyak publikasi majalah spesialis. Contoh majalah pada
masa ini adalah : Confidential (1952), dan Playboy (1953).
G. Industri Majalah Kontemporer
Pada
tahun 1980 dan 1990, penerbitan majalah berubah menjadi lebih
terkonsentrasi sebagai perbitan yang cukup besar yang didominasi oleh
majalah. Pada tahun 1999 5 besar dari penerbitan mencatatat bahwa mereka
mendonasikan 33 persen dari pendapatan mereka untuk industri ini.
Pembangunan bisnis terbesar adalah penggabungan dari penerbit majalah
terbesar di dunia (Time Warner) dan perusahaan internet terbesar di
dunia yaitu America OnLine (AOL). Perusahaan baru ini menawarkan banyak
kesempatan untuk penggabungan antara media cetak dan media digital.
(Dominick, 2008)
Perkembangan Majalah di Indonesia
1. Awal Kemerdekaan
Pada
awal kemerdekaan, Soemanang, S.H. menerbitkan majalah yang berjudul
Revue Indonesia yang bertujuan untuk menghancurkan sisa-sisa kekuasaan
Belanda. Dimana dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan ggasan
perlunya koordinasi penerbitan surat kabar yang pada saat itu jumlahnya
sudah mencapai ratusan.
2. Masa Orde Lama
Pada
masa orde lama ini perkembangan majalah tidak berjalan mulus karena
adanya pedoman resmi untuk semua penerbit surat kabar dan majalah di
seluruh Indonesia. Dimana pedoman tersebut berisi bahwa surat kabar dan
majalah wajib menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar “Manifesto
Politik”. Salah satu majalah yang cukup terkenal pada masa ini adalah Star Weekly dan Gledek yang merupakan majalah mingguan yang beredar di Bogor. Namun majalah Gledek ini tidak bertahan lama.
3. Masa Orde Baru
Karena
pada masa ini keadaan ekonoi Indonesia berjalan semakin baik, maka hal
itu juga berpengaruh pada perkembangan majalah di Indonesia. Pada masa
ini telah terbit berbagai macam majalah dengan berbagai tema dan
spesialis masing-masing. Contoh : Majalah keluarga (Ayahbunda, Famili),
majalah berita (Tempo, Gatra), majalah wanita (femina, kartini), dll.
4. Masa Reformasi
Pada
masa ini jika ingin menerbitkan majalah atau surat kabar, tidak perlu
lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), sehingga membuat pihak
penerbit majalah menerbitkan majalah yang baru yang sesuai dengan
tuntutan pasar.
5. Masa Digitalisasi
Pada
masa ini hampir seluruh majalah membuat 2 bentuk penerbitan, yaitu
dalam bentuk cetak dan digital. Majalah dalam bentuk digital ini
biasanya kita bisa mengaksesnya melalui telepon genggam yang kita punya
dengan cara berlangganan. Sehingga orang tidak perlu lagi untuk membeli
majalah dalam bentuk cetak. (Dzakky, n.d)
Referensi :
- Dzakky, A. (n.d). Sekilas perkembangan majalah. Muspen.kominfo.go.id. http://muspen.kominfo.go.id/index.php/berita/339-sekilas-perkembangan-majalah
- Dominick, Joseph R., 2008, The Dynamics of Mass Communication, Media in The Digital Age, Mc Graw Hill, New York
- Khairuddin, F. (2011, Januari 4). Surat kabar di Indonesia. Kompasiana.com. http://www.kompasiana.com/fachrulkhairuddin/surat-kabar-di-indonesia_550061a2813311a219fa7762
- Said, T. (2009, September 15). Sekilas sejarah pers nasional. https://pwi.or.id/index.php/sejarah/770-sekilas-sejarah-pers-nasional
0 komentar:
Posting Komentar